_

_
 

USLUB BAHASA ARAB USLUB BAHASA ARAB Author
Title: Jilbab Mahkota Terindah Untuk Wanita Muslimah
Author: USLUB BAHASA ARAB
Rating 5 of 5 Des:
Saudari muslimah, sudahkah engkau mengenakan jilbabmu?! Seorang muslimah sejati pasti ia akan selalu berusaha menjaga syari’at yang telah...
Saudari muslimah, sudahkah engkau mengenakan jilbabmu?! Seorang muslimah sejati pasti ia akan selalu berusaha menjaga syari’at yang telah Allah tetapkan baginya. Jilbab merupakan pakaian wanita yang dengannya ia dikenali sebagai seorang muslimah. Dengan jilbab ini, wanita muslimah tampil beda dari wanita-wanita non muslim. Ia adalah wanita yang mengenakan mahkota yang menjulur dari atas kepalanya sehingga menutupi auratnya. Tersimpan di dalam mahkota itu wanita yang selalu mentaati Allah Ta'ala dan menjaga diri dari hal-hal yang dilarang oleh-Nya, sehingga Allah pun menjaganya. Ia adalah wanita istimewa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya. Wanita yang berharap surga dengan bersabar dan berbahagia mengenakan jilbabnya di dunia. Semoga Allah merahmati mereka semuanya.

Wanita Adalah Aurat
__________________
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا لَا تَكُوْنُ أَقْرَبُ إِلَى اللَّهِ مِنْهَا فِي قَعْرِ بَيْتِهَا

Sesungguhnya wanita adalah aurat, maka jika dia keluar (rumah), setan akan menghiasinya (agar menjadi fitnah bagi laki-laki-pent.), dan keadaannya yang paling dekat dengan Allah adalah ketika ia berada di dalam rumahnya.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath 2890, dishahihkan Syaikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah 2688)

Dalam hadits ini disebutkan bahwa wanita adalah aurat, sedangkan aurat adalah bagaikan aib yang harus ditutupi. Rasulullah juga menuturkan bahwa keadaannya yang paling dekat dengan Allah 'Azza wa Jalla adalah ketika ia berada di dalam rumahnya. Hal ini karena dengan menetapnya ia di dalam rumahnya tidak akan dilihat oleh laki-laki yang akan menjadi fitnah (godaan) bagi mereka. Maka Allah Ta'ala mensyari’atkan jilbab sebagai penutup aurat yang sempurna bagi wanita ketika ia keluar dari rumahnya.


Larangan Tabarruj
_______________


Sebaliknya, Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang wanita muslimah untuk bertabarruj (menampakkan atau memamerkan kecantikan, aurat dan keindahan tubuh di hadapan laki-laki yang bukan mahrom) melalui Firman-Nya:


وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. al-Ahzab [33]: 33)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:


صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكذا

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Ini adalah ancaman yang sangat tegas dan keras bagi wanita-wanita yang bertabarruj. Hal ini karena pakaiannya yang memang tidak menutupi sebagian auratnya, atau sudah menutupi namun sifatnya transparan atau ketat sehingga masih nampak lekuk tubuhnya, sehingga meski telah berpakaian seolah-olah ia tidak berpakaian. Penampilan yang demikian itu tentunya akan menjadi fitnah/godaan bagi laki-laki.


Jilbab  Adalah Sebuah Kewajiban
______________________________

Memakai jilbab hukumnya adalah wajib bagi setiap wanita muslimah, sebagaimana telah ditegaskan oleh para ulama  berdasarkan dalil-dalil dari al-Qur’an dan Sunnah yang shahih.
Di antara dalil yang paling terang yang menjelaskan wajibnya jilbab adalah Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا 

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Ahzab [33]: 59)

Oleh karena itulah, seorang wanita muslimah harus meyakini bahwa jilbab yang Allah syari’atkan bagi mereka bukanlah untuk memberatkan, tetapi justru untuk kebaikan mereka, dimana dalam pensyari’atan jilbab terdapat berbagai hikmah yang agung.

Hikmah Disyari’atkannya Jilbab bagi Muslimah
__________________________________________
Jilbab atau disebut juga dengan hijab adalah merupakan syari’at Islam yang mulia yang diberlakukan bagi wanita, yang dengannya Allah hendak memuliakan wanita muslimah. Melalui ayat di atas, Allah mengabarkan bahwa dengan seorang memakai jilbab, ia akan dikenal sebagai wanita muslimah sehingga tidak akan diganggu oleh laki-laki yang ada penyakit di dalam hatinya. Memakai jilbab juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya yang akan mendatangkan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. al-Ahzab [33]: 71)

Meski demikian, tidak setiap jilbab yang dikenakan oleh umumnya kaum muslimah di negeri kita saat ini sesuai dengan syari’at. Jilbab yang diperintahkan oleh Allah 'Azza wa Jalla bukanlah sembarang jilbab, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar bisa dikatakan sebagai jilbab syar’i, sehingga berhak pula untuk dikatakan sebagai mahkota terindah bagi wanita muslimah.


Syarat-syarat Jilbab Syar’i
______________________

Syaikh al-Albani menyebutkan di dalam kitabnya Jilbab al-Mar’ah al-Muslimah tentang 8 syarat jilbab yang sesuai syari’at, yaitu:
1. Menutupi seluruh badan, kecuali yang           diperbolehkan nampak (wajah dan                 telapak tangan)
2. Bukan sebagai perhiasan (sehingga               menjadi perhatian orang)
3. Kainnya harus tebal dan tidak                        transparan
4. Harus longgar dan tidak ketat                       (sehingga tidak dapat menggambarkan           sesuatu dari tubuhnya)
5. Tidak diberi wewangian atau parfum
6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
7.Tidak menyerupai mode pakaian                     wanita-wanita non muslim
8. Bukan pakaian untuk mencari popularitas


Itulah syarat-syarat jilbab yang harus diperhatikan oleh setiap wanita, sehingga jilbab yang dikenakannya sesuai dengan yang disyari’atkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Setelah melalui pembahasan ini, perlu diketahui bahwa tidak boleh bagi kita menjadikan syiar-syiar Islam sebagai bahan bercanda, baik itu jilbab maupun yang lainnya, karena ada ancaman yang besar yaitu bisa menjadi sebab batalnya keislaman seseorang. Allah Ta'ala berfirman:


وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ. لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah: ‘Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.’” (QS. at-Taubah [9]: 65-66)

Akhirnya, semoga wanita muslimah yang belum memakai jilbab ataupun yang telah memakainya tetapi belum memenuhi syarat-syarat tersebut, menjadi terbuka hatinya dan segera memakai pakaian yang telah diperintahkan oleh Allah Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-hambaNya. Semoga Allah juga memberi kesabaran dan keistikomahan bagi muslimah yang telah berjilbab dengan jilbab yang syar’i.


(oleh: Abu Ibrohim Ari bin Salimin)

About Author

Advertisement

Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama

Posting Komentar

 
Top